OJK akan melakukannya untuk uang pensiun sebesar 40% dari gaji

Jakarta, CNBC Indonesia – Kantor Jasa Keuangan (OJK) sedang menyusun rencana pengembangan dan penguatan dana pensiun yang rencananya akan diluncurkan pada tahun ini.

Direktur Utama Dana Penjaminan dan Pensiun OJK (PPDP) Ogi Prastomiyono mengatakan rencana tersebut dirancang untuk menciptakan sinergi ekosistem skema pensiun di Indonesia, baik wajib maupun sukarela, untuk menjamin kesejahteraan masyarakat setelah mencapai usia kerja. dipertahankan.

“Salah satu tujuan utama dari rencana ini adalah untuk mendukung pencapaian rasio penggantian sebesar 40% sesuai dengan standar yang ditetapkan Organisasi Perburuhan Internasional (ILO),” kata Ogi melalui tanggapan tertulis yang dikutip Kamis (16/5). /2024).

Asal tahu saja, rasio penggantian pendapatan merupakan perbandingan antara pendapatan seorang pekerja pensiunan dibandingkan dengan gaji yang diterimanya pada saat masih aktif bekerja.

Beberapa fokus utama rencana ini antara lain penguatan tata kelola, strategi investasi, pengelolaan sumber daya manusia (SDM), manajemen risiko serta perluasan cakupan melalui digitalisasi termasuk menjangkau sektor informal.

Sebagai referensi, aset dana pensiun sukarela per Februari 2024 meningkat 7,03% year-on-year dengan nilai aset Rp372,34 triliun. Pada program pensiun wajib, total aset mencapai 1.064 T atau meningkat 12% year-on-year. Terakhir, pada perusahaan penjaminan, nilai asetnya meningkat 15,50% year-on-year dengan nilai mencapai Rp46,3 triliun.

Dari sisi portofolio investasi, hingga Maret 2024, dana pensiun sukarela masih didominasi oleh instrumen Surat Berharga Negara (SBN) dengan volume Rp 128,32 triliun atau menyumbang 36% dari total investasi.

Situasi ini dipengaruhi oleh tren kenaikan suku bunga dan upaya pengelola dana pensiun dalam menjaga stabilitas kinerja investasi di tengah kondisi perekonomian dan pasar keuangan global yang tidak menentu, jelasnya.

Selain SBN, dua instrumen investasi terbesar lainnya adalah deposito dengan volume Rp96,47 triliun dan obligasi dengan volume Rp67,33 triliun dengan komposisi masing-masing sebesar 26% dan 19% dari total investasi. Sementara itu, saham, reksa dana, dan instrumen lain seperti real estat dan investasi langsung masing-masing menyumbang 8%, 3%, dan 8% dari total investasi.

[Gambas:Video CNBC]

(ahh/ahh)